Visitor

Flag Counter

Resident Evil 6

It has been ten years since the Raccoon City incident and the President of the United States has decided to reveal the truth behind what took place in the [...]

Oz : The Great And Powerful

Oscar Diggs (James Franco), a small-time circus magician with dubious ethics, is hurled away from dusty Kansas to the vibrant Land of Oz. At first he thinks he’s hit the [...]

Zero Dark Thirty

Zero Dark Thirty is a 2012 American historical drama film directed by Kathryn Bigelow and written by Mark Boal. Billed as "the story of history's greatest manhunt for the world's most dangerous man", the film is a dramatization of the United States operation that[...]

Habibie Dan Ainun

Ini adalah kisah tentang apa yang terjadi bila kau menemukan belahan hatimu. Kisah tentang cinta pertama dan cinta terakhir. Kisah tentang Presiden ketiga Indonesia dan ibu negara. Kisah tentang Habibie dan Ainun.[...]

Brutal Lagend

Brütal Legend is an action-adventure that marries visceral action combat with open-world freedom. Set in a universe somewhere between Lord of the Rings and Spinal [....]

Dishonored

Action Adventure Game [...]

Rabu, 21 November 2012

JERAMI SEBAGAI PENGAWET ALAMI





 JERAMI SEBAGAI PENGAWET ALAMI



Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari bahan pengawet kimia, pada kenyataannya secara langsung maupun tidak langsung bahan kimia tersebut membahayakan tubuh manusia. Penggunaan pengawet kimia dapat kita jumpai pada berbagai jenis makanan yang biasa kita konsumsi sehari-hari. Misalnya dari bahan pengawet kimia itu sendiri adalah formalin yang memiliki dampak negatif bagi tubuh manusia. Secara tidak langsung pengawet kimia ini berdampak negatif pada kesehatan manusia dalam jangka panjang. Beberapa dampak negatifnya adalah bersifat  karsinogen (menyebabkan kanker), mutagen (menyebabkan perubahan sel, jaringan tubuh), korosif dan iritatif.
Salah satu masalah penyalah gunaan formalin dapat kita jumpai pada bakso, tahu, mie, dll. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menemukan adanya bahan berbahaya pada formalin, jika dikonsumsi manusia akan merusak saraf-saraf pusat.
Selain itu pengawet kimia tersebut dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan pengawet alami. Masalah ini tentu saja sangat diperhatikan oleh produsen, mengingat daya beli masyarakat Indonesia yang masih cukup rendah.
Salah satu alternatif dari penelitian ini yaitu menggunakan pengawet alami dari jerami (limbah padi). Selain itu, dengan  penggunaan jerami (limbah padi ) tidak membutuhkan biaya yang mahal dalam memperolehnya. Karena jerami mudah diperoleh dimasyarakat pedesaan. Jerami atau limbah padi dapat dimanfaatkan sebagai pengawet karena mengandung kalium natrium, zat anti mikroba, mencegah agar tidak busuk.
 

1.      Percobaan pengawetan jerami (limbah padi) terhadap mie basah.
Tabel 4.1 Hasil pengamatan tingkat ketahanan makanan setelah perlakuan.
Variasi
Tingkat Ketahanan Makanan (Jam)
A1
48
A2
48
A3
46
Kontrol
24

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa pada variasi A1 dan A2  mie basah memiliki ketahanan paling tinggi. Kemudian diikuti variasi A3. Sebagaimana diterangkan dalam rancangan penelitian, dari variasi A1-A3 diawetkan. Sedangkan pada variasi kontrol tidak diawetkan dan hanya dapat bertahan 24 jam.

2.      Percobaan pengawetan jerami (limbah padi) terhadap tahu.
Tabel 4.2 Hasil pengamatan tingkat ketahanan makanan setelah perlakuan.
Variasi
Tingkat Ketahanan Makanan (Jam)
B1
44
B2
44
B3
46
Kontrol
12

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa pada variasi B3  tahu memiliki ketahanan paling tinggi. Kemudian diikuti variasi B1 dan B2. Sebagaimana diterangkan dalam rancangan penelitian, dari variasi B1-B3 diawetkan. Sedangkan pada variasi kontrol tidak diawetkan dan hanya dapat bertahan 12 jam.

3.      Percobaan pengawetan jerami (limbah padi) terhadap dawet.
Tabel 4.3 Hasil pengamatan tingkat ketahanan makanan setelah perlakuan.
Variasi
Tingkat Ketahanan Makanan (Jam)
C1
48
C2
46
C3
48
Kontrol
24

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pada variasi C1 dan C3  dawet memiliki ketahanan paling tinggi. Kemudian diikuti variasi C2. Sebagaimana diterangkan dalam rancangan penelitian, dari variasi C1-C3 diawetkan. Sedangkan pada variasi kontrol tidak diawetkan dan hanya dapat bertahan 12  jam.

B. PEMBAHASAN
1. Jerami (batang padi) dapat digunakan sebagai alternatif pengawet alami  
   makanan.
Penentuan tingkat ketahanan makanan dalam pembusukan yaitu dilakukan dengan mengamati ciri-ciri fisik makanan (rasa, bau, warna) dan membandingkannya dengan kontrol, serta mengamati waktu hingga makanan tersebut mengalami pembusukan. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar-benar telah basi, yang ditandai dengan perubahan bau, warna, rasa.
Pada tabel 4.1sampai 4.3 makanan yang diawetkan mampu bertahan hingga kurang lebih 46 jam pada semua variasi. Hal ini membuktikan bahwa jerami dapat di gunakan sebagai alternatif pengawet makanan alami.
Kemampuan jerami dalam mengawetkan makanan ditengarai karena mengandung beberapa beberapa zat yaitu kalium natrium, zat anti mikroba, mencegah agar tidak busuk.
2. Prosedur pemanfaatan jerami (batang padi) sebagai pengawet alami.
Dalam mengawetkan makanan menggunakan jerami (batang padi) pertama dilakukan dengan pertama mencari jerami sebagai bahan dasar utama pembuatan pengawet, kemudian jerami tersebut dibakar hingga menjadi abu .Hal ini agar terjadi proses karbonisasi yang mengaktifkan zat karbon. Sehingga karbon dapat mengikat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur. Kemudian abu ditimbang dan dicampurkan dengan air lalu diendapkan selama 12 jam hingga abu dan airnya terpisah. Setelah diendapkan air endapan tersebut diambil 3 sendok makan. Untuk setiap 3 sendok makan dapat dicampur dengan air sebanyak 1 liter. Pencampuran air ini bermaksud ntuk menetralkan warna air tersebut dan bertujuan untuk melarutkan karbon tersebut kedalam air sehingga zat karbon merata serta menghemat penggunaan air endapan.  Setelah didapat percampuran air tersebut digunakan sebagai media perendaman makanan yang akan diawetkan.

3. Efektifitas jerami dalam mengawetkan makanan secara alami, aman dan
    ramah lingkungan.
Makanan yang diawetkan dengan jerami dapat bertahan lebih lama dari pada makanan yang tidak diberi pengawet jerami. Dalam penelitian ini didapat, makanan yang diawetkan dengan jerami tingkat ketahanannya rata-rata menjadi 4 kali lipat dari makanan yang tidak diberi penambahan pengawet. Hal tersebut membuktikan bahwa jerami efektif untuk mengawetkan makanan secara alami, aman dan ramah lingkungan. Jadi pengawet dari jerami lebih efektif dari pada pengawet kimia yang berbahaya bagi tubuh manusia.

Minggu, 04 November 2012

Unidentified Submarine Object




Lebih dari 100 tahun belakangan, para awak kapal yang sedang menjelajahi lautan dibingungkan dengan penampakan-penampakan objek tak dikenal yang muncul dari dalam laut dan terbang dengan kecepatan tinggi. Objek-objek seperti ini kemudian diberi julukan Unidentified Submerged Objek (USO) atau Objek bawah air tak dikenal. Banyak yang percaya kalau objek misterius ini sesungguhnya sama dengan UFO yang sering terlihat di udara. Karena itu, kadang objek ini juga sering disebut dengan istilah UFO air.

Sabtu, 03 November 2012

The Urantia Book

            Buku Urantia bagi penganutnya dipercaya bukan dibuat oleh manusia. Penulisnya adalah sebuah tim gabungan terdiri dari beberapa puluh pribadi roh dan malaikat. Tim ini dipimpin seorang Konselor Ilahi dari ibukota alam semesta super manusia.
Tebal buku ini 2097 halaman dalam bahasa Inggris. Terdiri dari 196 paper atau makalah. Ada pribadi roh yang menulis satu, dua, atau lebih paper.
Sepertiga buku ini, sekitar 770 halaman ditulis oleh satu tim makhluk-tengah (midwayers).
Di bahasa Indonesia sulit dicari padanan katanya.
Ketika menyebut midwayers sebagai jin, banyak yang protes, jadi digunakanistilah makhluk-tengah (antara manusia dan malaikat). Tulisan para makhluk tengah ini adalah catatan riwayat hidup Yesus ketika hidup di dunia, yang konon dianggap jauh lebih lengkap dan urut daripada kitab Injil.
Sumber data utamanya adalah ingatan manusia yang menyaksikan, kemudian makhluk-tengah yang juga menyaksikan, dan terakhir sebagian kecil adalah dari alam roh. Mereka percaya bahwa pemerintahan alam semesta merekam setiap peristiwa, bahkan setiap pikiran manusia bernilai kekekalan.
Urantia Book diwahyukan pada tahun 1934-1939 di Chicago, 533 Diversey Parkway, USA. Penerimanyaadalah sebuah forum, sekelompok orang sekitar 30 orang terpelajar, dan disampaikan dengan bantuan seorang makhluk-tengah. Paper demi paper disampaikan sebagai jawaban atas pertanyaan Forum itu.
Teks aslinya masih disimpan, dan setelah diedit dan diketik, diterbitkan tahun 1955. Penulisan ini tidak lepas dari keberadaan seorang dokter ahli bedah dan psikiatri yang bernama Dr. William S. Sadler (1875-1969) serta istrinya Dr. Lena Sadler.
Mereka percaya bahwa Buku Urantia bukan ditulis oleh manusia, walaupun kemudian diketik dan diterbitkan manusia.
Teks aslinya adalah tulisan tangan, masih utuh tersimpan di kantor pusat Urantia Foundation di Diversey Parkway 533, Chicago.
Istilah atau nama Urantia adalah cara mereka menyebut nama planet bumi kita ini.
Menurut apa yang tertulis di dalam buku Urantia tersebut, ada banyak galaksi dan planet yang didiami. Jumlah total planet didiami tidak kurang dari 7 Trilyun planet.
Bahkan ada satu ras makhluk yang tidak bernafas (non breathers) yang tinggal dekat sekali dengan Bumi (inhabits a sphere in close proximity to Urantia).
Diduga mereka berada di Bulan atau planet lain yang berdekatan dengan Bumi – Mars atau Venus.
Selain itu, informasi teknologi yang disampaikan oleh makhluk roh lewat buku Urantia itu menyebutkan bahwa ada partikel yang lebih kecil dari elektron, yaitu ultimaton. Alam semesta berasal dari ledakan besar pertama yang dilakukan oleh Master Force Organizers yang diutus Tuhan.
Mengenai asal usul Tata Surya, planet-planet terbentuk karena lewatnya sistem dark-matter Angona dekat Matahari, yang menyebabkan tersedotnya sebagian massa Matahari membentuk planet-planet yang jumlahnya 12.
Planet nomor 5 antara Mars dan Jupiter hancur akibat mengorbit terlalu dekat ke Jupiter. Sementara bulan sebenarnya adalah sebuah planet yang ‘ditangkap’ oleh Bumi.
Pada mulanya, Bumi setelah terbentuk dan memadat, diselimuti air, setelah itu barulah muncul daratan tunggal, yang kemudian terpecah menjadi beberapa benua.
Manusia berevolusi dari tumbuhan primitif, hewan, dinosaurus, mammalia, monyet, manusia purba. Tumbuhan pertama itu adalah rekayasa genetik buatan para Life Carrier yang diutus dari pemerintah Local System.
Manusia hasil evolusi terdiri dari ras merah (indian), kuning (cina), biru (eropa), indigo (negro), hijau, dan orange.
Belakangan ditambah oleh ras ungu (Adam) yang bukan asli Bumi. Ras ungu paling banyak bercampur di Timur Tengah dan dengan ras biru (Eropa-Amerika) serta Cina Utara.
Keturunan mereka paling unggul dari genetik : ketahanan fisik, keberanian, kepandaian dan spiritual.
Lebih jauh lagi, diungkapkan bahwa manusia bisa menempuh perjalanan luar angkasa, dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya, menggunakan kendaraan malaikat serafim (enseraphimed).
Dalam pelaksanaannya, manusia ‘dibungkus’ dan dibawa dalam kondisi tidur.
Paper 23, halaman 260 menyebutkan bahwa batas maksimum metode serafim ini adalah 558.840 mil per detik dan kecepatan rata-ratanya adalah 550.000 mil per detik.
Selain ituSolitary Messenger dan Gravity Messenger bisa melesat jauh lebih cepat lagi.

dikutip dari http://misteridunia.wordpress.com/

 
Design by SCI-Web
Powered by SCI-Web .